Sabtu, 21 April 2012

suku batak


Budaya sebagai warisan yang melekat dalam diri dari setiap manusia Indonesia

Pendahuluan
Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan sebuah terma kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Mayoritas orang Batak menganut agama Kristen dan sisanya beragama Islam. Tetapi ada pula yang menganut agama Malim dan juga menganut kepercayaan animisme (disebut Sipelebegu atau Parbegu), walaupun kini jumlah penganut kedua ajaran ini sudah semakin berkurang.

Sejarah suku batak
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak diketahui kapan nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatera Timur. Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia dari Taiwan telah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu, yaitu di zaman batu muda (Neolitikum).Karena hingga sekarang belum ada artefak Neolitikum (Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat diduga bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatra Utara di zaman logam. Pada abad ke-6, pedagang-pedagang Tamil asal India mendirikan kota dagang Barus, di pesisir barat Sumatera Utara. Mereka berdagang kapur Barus yang diusahakan oleh petani-petani di pedalaman.

Batak Toba (Tapanuli)
Mendiami kabupaten toba samsosir,tapanuli utara,tapanuli tengah menggunakan bahasa batak toba.
Tahap-Tahap perkawinan batak toba :
1.      Paranakkon Hata
Adalah menyampaikan pinangan oleh paranak (pihak laki-laki) kepada parboru (pihak perempuan)
2.      Marhusip
Adalah membicarakan prosedur yang harus dilaksanakan oleh pihak paranak sesuai dengan ketentuan adat setempat (ruhut adat di huta i) dan sesuai dengan keinginan parboru (pihak perempuan)
3.      Marhata Sinamot
Adalah Yang dibicarakan hanya mengenai sinamot dan jambar sinamot.
4.      Marpudun Saut
Adalah merealisasikan apa yang dikatakan dalam Paranak Hata, Marhusip, dan marhata sinamot
5.      Unjuk
Adalah Semua upacara perkawinan (ulaon unjuk) harus dilakukan di halaman pihak perempuan (alaman ni parboru), di mana pun upacara dilangsungkan.


6.      Martupol
Adalah Penanda-tanganan persetujuan pernikahan adat oleh orang tua kedua belah pihak atas rencana perkawinan anak-anak mereka dihadapan pejabat gereja.
7.      Martonggo Raja
Adalah suatu kegiatan pra pernikahan adat yang bersifat seremonial yang mutlak diselenggarakan oleh penyelenggara pernikahan adat
8.      Manjalo Pasu-Pasu
Adalah pengesahan pernikahan adat kedua mempelai menurut tatacara gereja (pemberkatan pernikahan oleh pejabat gereja).
9.      Mangihut di Ampang
Adalah mempelai wanita dibawa ke tempat mempelai pria yang dielu-elukan kerabat pria dengan mengiringi jual berisi makanan bertutup ulos yang disediakan oleh pihak kerabat pria.
10.  Ditaruhon Jual
Adalah jika pesta untuk pernikahan itu dilakukan di rumah mempelai pria, maka mempelai wanita dibolehkan pulang ke tempat orang tuanya untuk kemudian diantar lagi oleh para namborunya ke tempat namborunya.
11.  Paranak makan bersama di tempat kediaman si pria
Adalah setibanya pengantin wanita beserta rombongan di rumah pengantin pria, maka diadakanlah acara makan bersama dengan seluruh undangan yang masih berkenan ikut ke rumah pengantin pria.

12.  Paulak Unea
Adalah setelah satu, tiga, lima atau tujuh hari si wanita tinggal bersama dengan suaminya, maka paranak, minimum pengantin pria bersama istrinya pergi ke rumah mertuanya untuk menyatakan terima kasih atas berjalannya acara pernikahan dengan baik, terutama keadaan baik pengantin wanita pada masa gadisnya (acara ini lebih bersifat aspek hukum berkaitan dengan kesucian si wanita sampai ia masuk di dalam pernikahan).
13.  Manjahea
Adalah setelah beberapa lama pengantin pria dan wanita menjalani hidup berumah tangga (kalau pria tersebut bukan anak bungsu), maka ia akan dipajae, yaitu dipisah rumah (tempat tinggal) dan mata pencarian.
14.  Maningkir Tangga
Adalah beberapa lama setelah pengantin pria dan wanita berumah tangga terutama setelah berdiri sendiri (rumah dan mata pencariannya telah dipisah dari orang tua si laki-laki) maka datanglah berkunjung parboru kepada paranak dengan maksud maningkir tangga (yang dimaksud dengan tangga disini adalah rumah tangga pengantin baru).
15.  Tangiang Parujungan
Adalah doa penutut pertanda selesainya upacara perkawinan adat batak toba.




Batak Karo
Bahasa batak karo adalah bahasa sehari-hari yang di gunakan msyarakat karo dimana merupakan bentuk bahasa Austronesia Barat yang digunakan didaerah pulau Sumatra sebelah utara pada wilayah kepulauan Indonesia.
 Perkawinan batak karo
Perkawinan pada masyarakat karo bersifat eksogami dan memiliki struktur hubungan asymmetrical connubium, artinya pertukaran wanita tidak terjadi secara timbale balik antara dua kelompok kerabat.
Mata pencaharian batak karo
       Masyarakat batak karo rata-rata bercocok tanam padi di sawah atau pun di ladang
Ada beberapa upacara-upacara ritual batak karo :
·         Perumah Begu
Yang artinya upacara pemanggilan arwah seseoarng yang sudah meninggal melalui dukun
·         Ndilo Tendi
Yang artinya upacara ini dilakukan apabila ada seseorang yangterkejut akan suatu kejadian, baik karena penglihatan, pendengaranatau jatuh, hanyut,dll
·         Nengget 
Yang artinya upacara yang di tujukan kepada pasangan suami istri yang setelah sekian tahun berumah tangga namun belum mempunyai anak

Seni tari batak karo
Ø Tari Tor-tor
Merupakan tarian yang gerakannya se-irama denganiringan musik (magondangi) yang dimainkan dengan alat-alatmusik tradisional seperti gondang, suling, terompet batak, danlain-lain.
Ø Tari serampang dua belas









Batak Pakpak
Suku pakpak salah satu suku bangsa yang terdapat di Pulau Sumatera Indonesia dan tersebar di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara dan Aceh, yakni di Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan( Sumatera Utara), Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Sabulusalam (Provinsi Aceh)
Suku pakpak mendiami bagian utara,barat laut danau toba sampai perbatasan Sumatra utara dengan provinsi Aceh
Beberapa marga batak pakpak :
1.      Anakampun
2.      Angkat
3.      Bako
4.      Bancin
5.      Banurea
Ini adalah bahasa batak pakpak :
·         Bahasa Singkil
·         Bahasa Alas
·         Bahasa Kluet





Batak Simalungun
Suku Simalungun atau juga disebut Batak Simalungun adalah salah satu suku asli dari provinsi Sumatera Utara, Indonesia, yang menetap di Kabupaten Simalungun dan sekitarnya. Beberapa sumber menyatakan bahwa leluhur suku ini berasal dari daerah India Selatan. Sepanjang sejarah suku ini terbagi ke dalam beberapa kerajaan.
Ini adalah marga asli batak simalungun :
·       Sinaga
·       Saragih
·       Damanik
·       Purba
Kehidupan masyarakat Simalungun
Sistem mata pencaharian orang Simalungun yaitu bercocok tanam dengan padi dan jagung, karena padi adalah makanan pokok sehari-hari dan jagung adalah makanan tambahan jika hasil padi tidak mencukupi.
Bahasa Simalungun
Suku Simalungun menggunakan Bahasa Simalungun (bahasa simalungun hata/sahap Simalungun) sebagai bahasa Ibu selain itu juga bahasa simalungun menggunakan bahasa melayu,karo,batak.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar